Kuil Niukawakami, Kunjungan ke Kuil Dewi Air Tertua di Jepang

Yumebuchi tempat sungai Hiura-gawa, Kidzu-gawa, dan Shigo-gawa menyatukan alirannya. Aliran jernih yang terlihat seperti warna biru tua merupakan pemandangan yang cocok dengan tempat sakral negara dewi air. Terlihat cantik di pagi hari yang cerah KARAKSA MEDIA

OhayoJepang - “Jika engkau mendirikan kuil di Niukawakami, Yoshino, yang jauh dari tempat tinggal manusia dan berdoa untukku, maka kuhentikan hujan panjang dan kuturunkan hujan yang membawa berkah”.

Ini merupakan salah satu ajaran yang menjadi asal mula didirikannya Niukawakami Jinja (kuil Niukawakami). Kuil ini dikenal sebagai pusat kuil yang memuja dewi air di seluruh Jepang karena memuja dewi Mizuha yang mengatur kebijakan ilahi mengenai air.

Pada musim panas banyak orang berkunjung dengan mengharapkan kesejukan dengan bermain di sungai dan lainnya. Permukaan air yang bercahaya dengan warna biru tua itu, merupakan pemandangan yang cocok dengan kuil dewi air tertua di Jepang.

Di sebelah kuil pemujaan terdapat pohon sugi (aras) besar yang konon bisa mengabulkan permintaan. Konon, usia pohon itu mencapai 1.000 tahun. Jika berdoa sembari mempertemukan kedua telapak tangan, pengunjung dipercaya bisa menerima perlindungan dari sang dewa.

Ramalan cinta yang bila dicelupkan ke air maka hasil ramalannya akan muncul. Harganya 300 yen.

Jimat pencerah cuaca dipercaya dapat memberikan kesehatan, vitalitas, semangat, dan energi lewat kekuatan yang dimiliki oleh dewi air. Harga jimat ini adalah 1.000 yen.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!